Kamis, 25 November 2010

UPAYA PENINGKATAN FUNGSI TRADISIONAL PESANTREN



A.    Pendahuluan
Dalam proses belajar mengajarnya pondok pesantren Darut Tauhid ini, mengabungkan dua kurikulum sekaligus. Yaitu kurikulum yang dicanagkan oleh Departemen Agama yang meliputi tingkat Tsanawiyah Umum dan tingkat Aliyah Umum. Serta kurikulum pesantren yang meliputi tingkat Ibtidaiyyah Diniyah, tingkat Tsanawiyah Diniyah, dan tingkat Aliyah Diniyah.
Inilah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti lebih lanjut, apakah dengan penggabungan kurikulum tersebut mengurangi nilai-nilai atau fungsi tradisional pesantren yang ada di dalamnya, atau justru menjadikan santrinya lebih unggul dalam berbagai hal, dan bagaimanakah pondok pesantren Darut Tauhid  dalam pelaksanaanya, mengabungkan dua kurikulum tersebut?

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah adalah:
1.      Bagaimana pesantren Darut Tauhid mengembangkan fungsi tradisionalnya?
2.      Apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam mengembangkan fungsi tradisional tersebut?

C.    Metode Penelitian
1.      Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atu berbagai variable yang timbul dalam masyarakat. Penelitian ini juga bermaksud memberi pemahaman yang detail dan cermat terhadap peristiwa, gejala serta fenomena tertentu dengan melakukan analisis data yang ada.
2.      Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang dipilih oleh peneliti untuk menentukan focus dan konsentrasi guna melacak, mengamati, mempelajari, gejala-gejala serta fenomena secara cermat sehingga relevan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian di Darut Tauhid Malang. Yang bertempat di jalan Gajayana Sunan Ampel III/PO.BOX 33 Malang.
3.      Informan Penelitian
Subjek penelitian ini berupa seseorang atau lebih yang dipilih sebagai nara sumber untuk dijadikan subjek penelitian. Subjek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah: Ust Thoha Abduh selaku pimpinan pondok pesantren Darut Tauhid Malang serta Ust Unar selaku bagian tata usaha.
4.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang di peroleh dengan 3 cara, yaitu:
Observasi, Interview, dan Dokumentasi.
a.       Observasi
Dengan observasi, peneliti mampu secara pribadi mengembangkan daya dalam mengamati suatu objek. Pada observasi ini yang terpenting dibutuhkan oleh pengamat ialah harus menguasai objek secara umum dari yang hendak diamati.
b.      Teknik Interview
Bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah model wawancara tak terstruktur yaitu wawancara yang dilaksanakan secara bebas, tetapi tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden oleh pewawancara.
c.       Dokumentasi
Data dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa, dokumen  berkaitan dengan profil lembaga, materi pendidikan, hasil rekaman/notulensi seminar dan lain-lainnya. Metode documenter ini digunakan untuk melengkapi data-data yang diperoleh dari dua metode sebelumnya.

D.    Pembahasan
Pondok pesantren Darut Tauhid Malang mengembangkan fungsi tradisional yang ada didalamnya melalui media pendidikan dengan cara:
a)      Pendidikan Informal
b)      Memperbanyak menkaji kitab kuning
c)      Melaksanakan kegiatan muhadarah
d)     Pendelegasian santri ke Timur Tengah
e)      Pengabdian guru pada almamaternya atau masyarakat sekitar
f)       Menggalangkan kegiatan-kegiatan yang lahir dari budaya Islam

Pondok pesantren Darut Tauhid Malang, mendapatkan beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam mengembangkan fungsi tradisionalnya, yaitu
a.       Faktor Penghambat
1)      Minimnya bagian-bagian pesantren, dimana santri senior dapat di tempatkan untuk mengelolahnya, sehingga hanya santri senior tertentu yang mendapatkan kesempatan itu.
2)      Kurangnya konsentrasi Santri terhadap kajian kitab kuning dikarenakan adanya dualism kurikulum pesantren.
3)      Santri banyak yang berdatangan dari berbagai daerah sehingga membutuhkan banyak waktu untuk latihan muhadarah khususnya yang menggunakan bahasa daerah.
4)      SDM santri yang dikirim ke TImur Tengah kadang kurang memenuhi standar yang ditetapkan oleh pihak Timur Tengah, serta orang tua yang tidak menyetujui pengiriman anaknya meskipun anak memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5)      Minimnya dana untuk menggalakkan seluruh kegiatan-kegiatan seperti Haul, Hadrah.
b.      Faktor Pendukung
1)      Besarnya santri untuk ditempatkan bagian-bagian tersebut.
2)      Adanya guru-guru yang kompeten dalam pengajaran kitab-kitab kuning.
3)      Santri sangat antusias, karena mengenal berbagai kebudayaan dan bahasa.
4)      Adanya kerjasama antara pihak Timur Tengah dan pihak Darut Tauhid Malang, serta adanya beasiswa yang ingin melanjutkan studinya ke Timur Tengah.
5)      Tingginya keikhlasan dari guru yang mengabdi.
6)      Kegiatan Haul, memakai gamis dan jubah, Hadarah sudah menjadi tradisi sejak pondok ini mulai didirikan.

0 komentar:

Visitor Location

About Me

Silvia Nur Dhania
Terima kasih teman-teman telah berkunjung ke Blog saya.. Semoga bermanfaat bagi teman-teman dan begitupun dengan saya.. jng lupa comment ya.. ^_^
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Copyrigh @ 2010 Silvia Nurdhania. Diberdayakan oleh Blogger.